Selasa, 21 April 2015

Solidarity Day: Tribute to Soekarno & Mandela

Bandung 21 April

Apa yang terpikir pertama kali jika mendengar Asia Afrika? Konferensi? Gedung Merdeka? Bandung? Satu hal lagi yang terpikir dalam benak kita adalah kenapa harus Asia dan Afrika? Kenapa tidak Asia-Eropa, Afrika-Eropa?
Asia saat itu memiliki seorang Soekarno yang memiliki solidaritas internasional yang luar biasa. Ia menolak penindasan oleh negara maju, anti kolonialisme. Sampai akhirnya terjadi KTT Asia Afrika 1955 yang rata-rata diikuti oleh negara yang baru saja merdeka dan Indonesia menjadi tuan rumah saat itu. Betapa hebatnya Indonesia saat itu karena adanya seorang Soekarno yang terkenal dengan quotes-nya “Beri aku 10 pemuda maka akan kuguncang dunia”.
Beri aku 10 pemuda makan akan kuguncang dunia
 Setelah itu Afrika pun akhirnya mempunyai seorang Nelson Mandela. Seorang politisi Afrika Selatan yang membawa perubahan besar bagi bangsanya yang akhirnya membawa ia menjabay sebagai presiden Afrika Selatan. Dalam masa pemerintahannya, ia berhasil menghapuskan apartheid dengan memberantas rasisme, kemiskinan dan kesenjangan sosial serta mendorong rekonsiliasi rasial. 
mural Nelson Mandela di area Taman Pasupati
Dalam rangka memperingati 60 tahun KTT Asia Afrika, kota Bandung melaksanakan acara yang bertajuk “Solidarity Day: Tribute to Soekarno & Mandela”. Mengapa harus Soekarno & Mandela? Karena mereka berdua dianggap sebagai tokoh yang membawa perubahan di Asia dan Afrika pada masanya.
Solidarity Day sendri berlangsung di area Taman Pasupati yang berada di bawah fly over Pasupati. Banyak pihak yang terlibat dalam acara tersebut. Mulai komunitas yang terdiri dari komunitas Reptil, komunitas ska dan ada penayangan film dari komunitas Ruang Film Bandung. Terdapat banyak ornamen untuk memperingati KTT Asia Afrika 1955, foto-foto penggagas KTT Asia Afrika, bendera negara peserta sampai cerita dibalik KTT Asia Afrika 1955
Taman Pasupati
penggagas KTT Asia Afrika 1955
cerita dibalik KTT Asia Afrika 1955
Dalam acara tersebut juga dilakukan peluncuran mural baru dari tokoh Soekarno dan Mandela yang dilukis di area Taman Pasupati. Juga pelepasan perjalanan wheel story Mario Iroth yang melakukan perjalanan “From Paris Van Java to Paris France” menggunakan sepeda motor.
Ridwan Kamil membuka acara Solidarity Day

mural Bung Karno

Ridwan Kamil melepas perjalanan Mario Iroth
“Bandung adalah kota istimewa karena didatangi pemimpin negara Asia-Afrika 10 tahun sekali hanya untuk reuni” Ujar Ridwan Kamil saat membuka acara Solidarity Day. 

Senin, 20 April 2015

Bandung 1955: Yang Terucap Akan Lenyap, Yang Tercatat Akan Teringat



Bandung, 20 April
Masih ingatkah peristiwa apa yang terjadi di Bandung pada tahun 1955? Bandung Lautan Api? Bukan tentunya. Tahun 1955, merupakan salah satu tahun bersejarah bagi kota Bandung karena saat itu berlangsung KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) Asia Afrika. Tak terasa 60 tahun sudah sejak peristiwa tersebut terjadi. Diprakarsai lima negara yaitu Indonesia, Myanmar (dahulu Burma), Sri Lanka (dahulu Ceylon), India dan Pakistan dengan tujuan mempromosikan kerjasama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan kolonialisme atau neokolonialisme Amerika Serikat, Uni Soviet atau negara imperialis lainnya. KTT Asia Afrika berlangsung antara 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung. 
Gedung Merdeka Bandung
Lokasi KTT Asia Afrika 1955
Lalu terjadi pertemuan kedua dalam rangaka memperingati 50 tahun peristiwa bersejarah tersebut. Pertemuan berlangsung di Bandung dan Jakarta pada 19-24 April 2005. Pertemuan tersebut menghasilkan NAASP (New Asian-African Strategic Partnership) yang diharapkan akan membawa Asia dan Afrika menuju masa depan yang lebih baik.
2015 kembali menjadi tahun peringatan KTT Asia Afrika. Dalam rangka memperingati 60 tahun KTT Asia Afrika, para pemimpin negara Asia-Afrika melangsungkan pertemuan di Jakarta dan Bandung. Pertemuan ini menjadi pertemuan ketiga sejak pertemuan pertama di tahun 1955. Agenda KTT Asia Afrika tahun ini meliputi Asian African Bussiness Summit dan Asian African Carnival. Tema yang disusung dalam pertemuan kali ini adalah peningkatan kerja sama negara-negara di kawasan Selatan terutama dalam bidang kesejahteraan dan perdamaian.
“Bandung 1955” adalah salah satu acara dalam rangkaian Asian African Carnival yang dilaksanakan di Kota Bandung. Acara ini menampilkan kenangan KTT Asia Afrikia 1955 yang tertuang dalam foto. Foto-foto tersebut ditampilkan dalam bentuk pameran yang seolah membawa kita kembali ke masa dimana peristiwa tersebut terjadi.
Foto yang ditampilkan merupakan karya Paul Tedjasurdja yang merupakan jurnalis yang berpartisipasi dalam KTT Asia Afrika 1955. Sebanyak 50 foto karya Paul ditampilkan di pameran tersebut. Foto-foto yang ditampilkan merupakan foto-foto yang dapat diselamatkan dan masih tersimpan beserta film negatifnya sampai sekarang. Namun foto yang ditampilkan sebanyak 50 foto tersebut belum mencakup semua karya Paul Tedjasurja. Jika ingin melihat semua karyanya dapat membeli photobook karya Paul yang juga diluncurkan dalam acara tersebut. 

Sesi Konferensi Pers bersama Paul Tedjasurja
Pameran foto KTT Asia Afrika 1955
Gedung Merdeka tahun 1955
Presiden Soekarno tiba di Gedung Merdeka Bandung

Jurnalis pada KTT Asia Afrika 1955
Selain pameran foto, dalam acara ini juga terdapat art performance, film screening, musikamera bahkan ada seminar dan diskusi. Acara ini berlangsung pada 20-26 April 2015 yang berlokasi di salah satu mall di Bandung yaitu Paris Van Java. Bagi para pengunjung yang ingin menikmati kembali kenangan KTT Asia Afrika 1955 dapat berkunjung pada jam 10 sampai 9 malam.