Jumat, 17 Februari 2012

Kisah Sepatuku

Masih berhubungan dengan futsal. Olahraga yang saya sukai. Kalo kita main futsal pastinya kita pake sepatu kan? Malu dong kalo "nyeker" tanpa sepatu. Sampai sekarang saya sudah beberapa kali ganti sepatu futsal. Saya hanya akan menceritakan sepatu yang benar-benar sepatu khusus untuk futsal. 

Mulai dari sepatu pertama. Kalo tidak salah saya membeli sepatu ini pada awal tahun 2008. Sepatu bermerek "Ardiles" ini saya beli dengan harga Rp. 89.900 kalo tidak salah. Murah banget ya? Murahan malah hahahaha. Saya memakainya pertama kali saat main futsal dengan teman-teman rumah saya. Kalo tidak salah waktu itu saya main di Anta Futsal yang berlokasi di daerah Antapani. Sepatu ini juga saya pakai pada Event "Futsal X" tahun 2008 dan 2009. Futsal X sendiri adalah Event tahunan futsal antar kelas dari SMA saya. Sayangnya saya tidak punya gambar dari sepatu ini dan saya juga lupa modelnya seperti apa. Tidak ada sepatu yang tak retak hahahaha. Lama kelamaan sepatu Ardiles ini mulai berubah dari bentuk asalnya dan tidak enak lagi untuk dipakai. 

Lanjut ke sepatu yang kedua. Sepatu bermerek "Specs" ini merupakan hadiah ulang tahun dari pacar saya pada November 2009. Berikut penampakannya:





Pertama kali saya pakai sepatu ini saat main futsal bareng teman-teman SMA saya. Kalo tidak salah waktu itu saya main di Futsal 35 yang berlokasi di daerah Antapani.  Sepatu ini adalah sepatu yang pernah berkelana bersama saya sampai ke Jakarta. Saat itu saya main memakai sepatu ini di Event "Communication UI Cup" di Gor Bulungan, Jakarta. Menurut saya ini adalah sepatu yang paling nyaman saya pakai. Sepatu ini dapat bertahan sampai tahun 2011. 

Sepatu selanjutnya adalah Adidas Predator Absolado. Berikut Penampakannya:




Sepatu ini hanyalah sepatu impian saya. Saya tidak pernah memakai sepatu ini. Sepatu ini dipakai oleh idola saya yaitu Ricardo Kaka. Dari dulu saya mengkhayal memakai sepatu ini dan sampai sekarang belum terwujud. Harganya tidak sesuai dengan dompet saya sebagai mahasiswa hehehe. 

Di ulang tahun saya yang ke-19 kemarin, Ayah saya memberikan hadiah sepatu futsal yang saya pakai sampai sekarang. Berikut penampakannya:


Sepatu ini menurut saya sepatu ternyaman ke-2 setelah sepatu Specs saya. Sangat nyaman untuk "dribling" bola apalagi untuk "shooting". Bisa ngalahin tendangan Kojiro Hyuga kalo pake sepatu ini hahahaha


Selasa, 14 Februari 2012

Futsal is My Life

Saya adalah orang yang menyukai olahraga terutama futsal. Bisa sampai 4 kali dalam seminggu saya bermain futsal. Sampai Ibu saya berkata "kamu mau jadi atlet futsal?" saya menjawab dengan sangat yakin "futsal is my life" hehehehe


Berbicara tentang futsal, di tahun 2011 kemarin saya menemukan keluarga baru, eh jangan keluarga deh kesannya tua hehehe, teman baru maksudnya. Cerita saya awali saat pertama memasuki perkuliahan semester 3. Bulan Agustus kalo ga salah bertepatan dengan Bulan Ramadhan.  Jadi kuliah sambil puasa zzzzz.


Suatu hari, keren ya kaya dongeng hehehe, saya lupa entah hari apa itu, saya berangkat kuliah seperti biasa dari Bandung menuju kampus tercinta yaitu Unpad Jatinangor. Saya masih ingat kalo tidak salah waktu itu tidak ada dosen. Apa rasanya jauh-jauh dari Bandung ke Jatinangor buat kuliah ternyata ga ada dosen? rasanya nano nano. Karena ga ada dosen, jadilah ngobrol ga jelas di kampus yang kebeteulan saat itu ada teman saya yang bernama Muhammad Reffian Hidayat, biasa dipanggil Rere (padahal biasanya itu nama panggilan buat cewe). Saat mau pulang, saya bersama si Rere berjalan berdua ke parkiran kendaraan, motor tentunya, mana mungkin mobil hahahaha. Disini awalnya saya bisa bergabung dengan sebuah tim futsal dan menemukan teman baru.


Rere        : "mang bisa ntar malem ikut futsal yu ah beres sholat taraweh?"
Ramang   : "boleh tuh, main dimana?"
Rere        : "di Green futsal deket Unla jam 9 malem"


Kira-kira seperti itu percakapan saya sama si Rere. Singkat cerita saya pulang dan tiba di rumah. Setelah makan, saya iseng buka facebook di PC. Ada notification "Muhammad Reffian Hidata added you to a group". Oke langsung saya buka grup itu dan saya mulai tahu nama tim futsalnya BNE. Entah singkatan dari apa itu. Selain itu, si Rere juga menulis di grup itu seperti ini "mulai sekarang kita punya Pirlo". Kenapa Pirlo? karena menurut dia permainan saya seperti Andrea Pirlo yang sekarang berseragam Juventus hehehe. Padahal saya sebenarnya sangat mengidolakan Ricardo Kaka, ya tapi dibilang kaya Pirlo juga sudah menjadi sesuatu yang membanggakan hahahaha.


Tibalah waktunya bermain futsal. Setelah Sholat Taraweh saya langsung bersiap-siap dan menuju TKP. Sesampainya disana saya mendapat SMS dari si Rere "mang masuk aja bilang temennya rere, saya telat soalnya ban motor bocor". Lalu saya bales "temen km aja suruh keluar hahaha". Akhirnya keluarlah tiga orang teman si Rere. Tiga orang inilah yang petama kali saya kenal di tim ini. Mereka adalah Yoke, Dida dan Arif. Saat menuju ke lapangan futsal, ternyata teman-teman si Rere sudah banyak yang dateng. Mereka sangat welcome. Saat bermain futsal pun tidak terasa canggung padahal baru pertama kali saya main dengan mereka.


Akhirnya saya pun bisa memulai debut bersama tim ini. Tidak lama setelah Lebaran, saya mein futsal di "Bikasoga Indoor Sport Center" di daerah Buah Batu. Saat itu saya mulai bertemu anggota tim lain yang tidak datang saat pertama kali saya ikut. Saya mulai berkenalan dengan Hanggoro (Ipung), Zulfan, Febri (Akew) dan yang lainnya. Setelah selesai bermain, Rere sang il capitano hahahaha membuka pembicaraan. Kesimpulannya kami merencanakan membuat jersey baru untuk tim ini.


Saya terus ikut setiap tim ini bermain futsal. Akhirnya setelah direncanakan dari bulan September 2011, jersey baru pun bisa terealisasi pada Januari 2012. Lumayan lama bahkan sangat lama merancang sebuah jersey sampai memakan waktu 4 Bulan. Akhirnya jersey barupun dipakai untuk pertama kalinya pada jadwal rutin latihan kami.


Saat Launching Jersey Baru





Di bulan Januari 2012, ada informasi bahwa akan diadakan turnamen futsal pada bulan Februari tepatnya pada tanggal 11-12. Kami pun langsung mendaftar. Saat mendekati hari H turnamen, kami menambah porsi latihan agar semakin mantap saat turnamen dimulai.


Akhirnya tibalah hari dimana turnamen dimulai yaitu Sabtu, Februari 2011. Kami sudah mengetahui lawan kami 4 hari sebelum turnamen. Anehnya kami belum mendapat jadwal pertandingan dari panitia. Pembukaan turnamen dimulai pada pukul 07.30 WIB. Kami mengirimkan manajer kami yaitu Dida yang kebetulan sedang cedera sehingga tidak mengikuti turnamen. Tiba-tiba tepat jam 08.30 WIB jadwal pertandingan keluar dan kami main pada jam 09.00 WIB. Semua anggota tim kaget karena jadwal baru keluar setengah jam sebelum pertandingan. Selain itu, rumah kami juga berjauhan. Akhirnya semua anggota tim tiba di tempat pertandingan pada jam 09.25 WIB dan kami dinyatakan kalah WO karena telat. Untuk saya sendiri ini sangat "nyentug" kalo kata bahasa Sunda. Ini merupakan pelajaran untuk kami semua agar lebih mengantisipasi hal-hal seperti ini dan membiasakan untuk displin terhadap waktu.


Setelah itu, kami berkumpul di rumah Rere dan menemukan hal yang lumayan menghibur yaitu soundtrack untuk tim. Lagu terbaru Ariel Peterpan yang berjudul Dara:


"Dara jangan kau bersedih, ku tahu kau lelah"


Kami ganti liriknya menjadi:


"Sudah jangan kau bersedih, kalah di WO


hahahahahaha



Minggu, 12 Februari 2012

Batu Cinta dari Bandung Selatan


Bandung Selatan terkenal dengan banyaknya objek wisata yang bisa dikunjungi. Terutama di daerah Ciwidey. Salah satu objek wisatanya adalah Situ Patengan. Konon danau tersebut meimiliki mitos tersendiri.
Untuk menuju lokasi Situ Patengan, dari Bandung kita dapat menempuh waktu kurang lebih 2 jam. Tetapi jika pada masa liburan, perjalanan akan menempuh waktu yang lebih lama karena padatnya kendaraan yang menuju kesana. Suasana perjalanan masih biasa saja ketika kita belum memasuki daerah Ciwidey. Tetapi ketika kita masuk daerah tersebut, suasana perjalanan berubah. Disepanjang jalan menuju Situ Patengan, terpampang hamparan hutan dan kebun tehnya. Perkebunan strawberry juga banyak ditemui sepanjang perjalanan. Biasanya pemilik perkebunan strawberry menjual strawberrynya kepadapengunjung bahkan ada yang menyediakan fasilitas memetik sendiri strawberry yang ada disana. Tidaklah sulit untuk mencapai lokasi Situ Patengan karena jalan disana pun sudah diaspal. Sesampainya disana, kita harus membeli tiket terlebih dahulu untuk masuk ke lokasi Situ Patengan. Tiketnya berharga Rp. 6000 per orang dan ada tambahan bagi yang membawa kendaraan pribadi yaitu Rp. 2000 untuk sepeda motor dan Rp. 5000 untuk mobil.
Situ Patengan berada pada ketinggian sekitar 1600m diatas permukaan laut. Situ Patengan memiliki panorama alam yang sangat memikat. Banhyaknya kebun teh, udara yang dingin dan bersih serta sinar matahari yang hangat memberikan kesan damai dan ketenangan sendiri bagi pengunjungnya.


Danau Patengan atau lebih dikenal dengan nama Situ Patengan, menempati area seluas 150ha. Dulunya kawasan ini merupakan cagar alam atau taman nasioanal, namun sekarang telah menjadi objek wisata yang bisa dikunjungi oleh banyak orang.
Nama Patengan sendiri berasal dari Bahasa Sunda yaitu “pateangan-teangan” yang artinya saling mencari. Mengisahkan Putra Prabu dan Putri Titisan Dewi yang besar bersama Alam. Kisantang dan Dewi Rangganis, mereka berpisah untuk sekian lama. Karena cinta mereka yang begitu dalam, mereka saling mencari. Akhirnya mereka dipertemukan kembali di sebuah tempat yang sampai sekarang dinamakan “Batu Cinta”.
Dewi Rangganis pun minta dibuatkan danau dan sebuah perahu untuk berlayar. Perahu inilah yang sampai sekarang menjadi sebuah pulau yang berbentuk hati. Pulau ini terletak di tengah Situ Patengan. Orang-orang menyebutnya Pulau Asmara.


Menurut cerita yang berkembang, konon pasangan yang singgah di Batu Cinta dan Mengelilingi Pulau Asmara akan senantiasa memiliki cinta yang abadi seperti mereka.
Untuk menikmati objek wisata di Situ Patengan, tersedia fasilitas penyewaan perahu sehingga kita bisa mengelilingi Pulau Asmara dan singgah di lokasi Batu Cinta. Harga penyewaan perahu bisa di negosiasikan dengan pemilik perahu. Biasanya harga rombongan akan lebih murah karena dapat memenuhi perahu tersebut. Perahu tersebut berupa perahu dayung. Selain itu, ada juga sepeda air berbentuk angsa yang bisa dinaiki oleh dua orang. Biasanya banyak sekali pasangan yang datang ke Situ Patengan menaiki sepeda air tersebut. Sehingga terlihat romantis ketika mengelilingi Pulau Asmara dan singgah di lokasi Batu Cinta menggunakan sepeda air tersebut. Terdapat pula fasilitas gazebo dan tenpat duduk tanpa atap untuk menikmati keindahan alam dari tepi danau. Biasanya gazebo tersebut digunakan banyak orang untuk tempat berteduh ketika hujan turun karena hujan sering turun di daerah ini.
Suasana yang indah akan kita rasakan ketika hujan tidak turun. Kita bisa berkumpul bersama keluarga, teman atau siapapun yang kita ajak ke Situ Patengan. Kita bisa menikmati makanan yang kita bawa di tepi danau dengan cara menyewa tikar untuk alas kita duduk di tepi danau. Udara yang sejuk sangat terasa dan panorama indah di sebrang danau membuat suasana berkumpul menjadi hangat.
Walaupun kawasan ini sering turun hujan, tetapi tidak mengurangi minat para pengunjung untuk mengunjung Situ Patengan. Rata-rata dari mereka penasaran dengan mitos yang ada di Situ Patengan. Banyak juga orang yang mencoba sendiri mitos tersebut dengan mengelilingi Pulau Asmara dan singgah di Batu Cinta. Mitos tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Maka tidak ada salahnya kita mengnjungi tempat ini untuk mengetahui secara langsung lokasi dari mitos yang sering diceritakan orang. Apalagi saat liburan tiba, akan menjadi tempat yang bagus untuk berkumpul bersama keluarga ataupun teman kita.

Oleh:   Ramang Wiriandani