Minggu, 12 Februari 2012

Batu Cinta dari Bandung Selatan


Bandung Selatan terkenal dengan banyaknya objek wisata yang bisa dikunjungi. Terutama di daerah Ciwidey. Salah satu objek wisatanya adalah Situ Patengan. Konon danau tersebut meimiliki mitos tersendiri.
Untuk menuju lokasi Situ Patengan, dari Bandung kita dapat menempuh waktu kurang lebih 2 jam. Tetapi jika pada masa liburan, perjalanan akan menempuh waktu yang lebih lama karena padatnya kendaraan yang menuju kesana. Suasana perjalanan masih biasa saja ketika kita belum memasuki daerah Ciwidey. Tetapi ketika kita masuk daerah tersebut, suasana perjalanan berubah. Disepanjang jalan menuju Situ Patengan, terpampang hamparan hutan dan kebun tehnya. Perkebunan strawberry juga banyak ditemui sepanjang perjalanan. Biasanya pemilik perkebunan strawberry menjual strawberrynya kepadapengunjung bahkan ada yang menyediakan fasilitas memetik sendiri strawberry yang ada disana. Tidaklah sulit untuk mencapai lokasi Situ Patengan karena jalan disana pun sudah diaspal. Sesampainya disana, kita harus membeli tiket terlebih dahulu untuk masuk ke lokasi Situ Patengan. Tiketnya berharga Rp. 6000 per orang dan ada tambahan bagi yang membawa kendaraan pribadi yaitu Rp. 2000 untuk sepeda motor dan Rp. 5000 untuk mobil.
Situ Patengan berada pada ketinggian sekitar 1600m diatas permukaan laut. Situ Patengan memiliki panorama alam yang sangat memikat. Banhyaknya kebun teh, udara yang dingin dan bersih serta sinar matahari yang hangat memberikan kesan damai dan ketenangan sendiri bagi pengunjungnya.


Danau Patengan atau lebih dikenal dengan nama Situ Patengan, menempati area seluas 150ha. Dulunya kawasan ini merupakan cagar alam atau taman nasioanal, namun sekarang telah menjadi objek wisata yang bisa dikunjungi oleh banyak orang.
Nama Patengan sendiri berasal dari Bahasa Sunda yaitu “pateangan-teangan” yang artinya saling mencari. Mengisahkan Putra Prabu dan Putri Titisan Dewi yang besar bersama Alam. Kisantang dan Dewi Rangganis, mereka berpisah untuk sekian lama. Karena cinta mereka yang begitu dalam, mereka saling mencari. Akhirnya mereka dipertemukan kembali di sebuah tempat yang sampai sekarang dinamakan “Batu Cinta”.
Dewi Rangganis pun minta dibuatkan danau dan sebuah perahu untuk berlayar. Perahu inilah yang sampai sekarang menjadi sebuah pulau yang berbentuk hati. Pulau ini terletak di tengah Situ Patengan. Orang-orang menyebutnya Pulau Asmara.


Menurut cerita yang berkembang, konon pasangan yang singgah di Batu Cinta dan Mengelilingi Pulau Asmara akan senantiasa memiliki cinta yang abadi seperti mereka.
Untuk menikmati objek wisata di Situ Patengan, tersedia fasilitas penyewaan perahu sehingga kita bisa mengelilingi Pulau Asmara dan singgah di lokasi Batu Cinta. Harga penyewaan perahu bisa di negosiasikan dengan pemilik perahu. Biasanya harga rombongan akan lebih murah karena dapat memenuhi perahu tersebut. Perahu tersebut berupa perahu dayung. Selain itu, ada juga sepeda air berbentuk angsa yang bisa dinaiki oleh dua orang. Biasanya banyak sekali pasangan yang datang ke Situ Patengan menaiki sepeda air tersebut. Sehingga terlihat romantis ketika mengelilingi Pulau Asmara dan singgah di lokasi Batu Cinta menggunakan sepeda air tersebut. Terdapat pula fasilitas gazebo dan tenpat duduk tanpa atap untuk menikmati keindahan alam dari tepi danau. Biasanya gazebo tersebut digunakan banyak orang untuk tempat berteduh ketika hujan turun karena hujan sering turun di daerah ini.
Suasana yang indah akan kita rasakan ketika hujan tidak turun. Kita bisa berkumpul bersama keluarga, teman atau siapapun yang kita ajak ke Situ Patengan. Kita bisa menikmati makanan yang kita bawa di tepi danau dengan cara menyewa tikar untuk alas kita duduk di tepi danau. Udara yang sejuk sangat terasa dan panorama indah di sebrang danau membuat suasana berkumpul menjadi hangat.
Walaupun kawasan ini sering turun hujan, tetapi tidak mengurangi minat para pengunjung untuk mengunjung Situ Patengan. Rata-rata dari mereka penasaran dengan mitos yang ada di Situ Patengan. Banyak juga orang yang mencoba sendiri mitos tersebut dengan mengelilingi Pulau Asmara dan singgah di Batu Cinta. Mitos tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Maka tidak ada salahnya kita mengnjungi tempat ini untuk mengetahui secara langsung lokasi dari mitos yang sering diceritakan orang. Apalagi saat liburan tiba, akan menjadi tempat yang bagus untuk berkumpul bersama keluarga ataupun teman kita.

Oleh:   Ramang Wiriandani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar